Oke kali ini Awan akan membahas tentang 9 hal yang menyebabkan berkurangnya Kekuatan suatu kebutuhan menurut Hersey dan Blanchard dalam buku karangan Siswanto tahun 2006 halaman 121.tapi sebelum kita membahas Awan cumam mau ngasih tau kalo artikel ini BENER-BENER ASLI butan Awan dan ASLI hasil pemikiran Awan, berbagai sumber telah Awan baca demi terciptanya artikel ini,
jadi MOHON demi menghargai hasil jerih payah Awan, jangan di COPY PASTE sembarangan ya, oke deh sekarang langsung aja kita bahas bersama, nih Awan jabarin langsung, SELAMAT MEMBACA (saja).
A. Berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan menurut Hersey dan Blanchard dalam Siswanto (2006 : 121) disebabkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemuasan Kebutuhan (need Satisfaction)
Adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan dalam aspek psikologis manusia yaitu untuk mendapatkan sesuatu hal yang menyebabkan manusia menjadi giat dalam berusaha melalui aktivitas-aktivitasnya (kebutuhan).
Dalam hal ini maksudnya adalah Kebutuhan yang sudah dipenuhi, bukan lagi sebuah motivator prilaku.
2. Pemblokiran Pemuasan Kebutuhan (blocking need satisfaction)
Adalah suatu usaha pencegahan suatu hasrat untuk mendapatkan suatu hal yang merupakan salah satu aspek psikis manusia yaitu kebutuhan, dalam hal ini bukan menghukum tapi hanya sekedar menghindarinya saja.
Dalam hal ini maksudnya adalah Pemenuhan kebutuhan yang terhalangi akan pencapaian kepuasannya.
3. Ketegangan Kognitif (cohnitive dissonance)
Adalah dimana tidak ada suatu keserasian atau harmoni dalam psikologi manusia untuk menerima, mempersepsi, mempelajari, nengingat dan berfikir tentang suatu hal yang satu dengan suatu hal yang lain.
Dalam hal ini maksudnya adalah motif yang terhalangi penyesuaian yang terus menerus tidak berhasil dapat menyebabkan timbulnya bentuk-bentuk perilaku penyesuaian yang tidak rasional atau tidak wajar (tidak masuk akal).
4. Frustasi (Frustration)
Adalah suatu keadaan dimana harapan, cita-cita, impian atau keinginan tidak dapat terwujud atau tercapai sesuai konteks yang diharapkan dan didambakan oleh seseorang yang menyebabkan pemberontakan dan penolakan dalam diri atas kenyataan yang terjadi yang tak terselesaikan dan menyebabkan reaksi tekanan batin jiwa seseorang tersebut. Seseorang yang mengalami frustasi akan melakukan hal hal dan bereaksi secara tidak sadar untuk meminimalkan efek goncangan batinnya.
Dalam hal ini maksudnya adalah dihalang-halanginya pencapaian tujuan yang dapat menyebabkan frustasi dengan perilaku agressi, regresi, fiksasi dan resignasi.
5. Rasionalisasi (rasionalization)
Adalah proses atau cara membuat sesuatu yang tidak rasional menurut rasio menjadi rasional, dimana rasional itu sendiri adalah masuk akal atau sesuatu yang dapat diterima dalam akal dan rasio adalah akal atau pemikiran itu sendiri yang menyebabkannya menjadi patut atau pantas dan dapat diterima dalam pemikiran atau rasio manusia. Istilah ini juga sering digunakan dalam sistem perusahaan dimana istilah Rasionalisasi dalam perusahaan bermakna perbaikan dan menghemat tenaga kerja dan biaya serta mempertinggi produksi perusahaan.
Dalam hai ini maksudnya adalah mengemukakan dalih-dalih karena ketidakmampuannya.
6. Regresi (regrision)
Adalah kemunduran atau berbalik kebelakang (arti secara umum), namun secara psikologis adalah proses berbalik ke tahap perkembangan perilaku sebelumnya yang dialami orang karena frustasi, jadi seseorang yang mengalami Regresi akan cenderung mengalami kemunduran dan kemerosotan yang dirasakan dalam psikisnya yang disebabkan karena harapan, cita-cita, impian atau keinginannya tidak dapat terwujud atau tercapai sesuai konteks yang diharapkan dan didambakan oleh seseorang yang menyebabkan pemberontakan dan penolakan dalam diri atas kenyataan yang terjadi yang tak terselesaikan dan menyebabkan reaksi tekanan batin jiwa seseorang tersebut (frustasi).
Dalam hai ini maksudnya adalah tidak berprilaku sesuai dengan umur.
7. Fiksasi (fixation)
Adalah perasaan terikat atau terpusat pada sesuatu secara berlebihan. Dalam istilah Henetika Populasi, Fiksasi adalah perubahan pada suatu lungkang gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa. Istilah ini dapat merujuk pada gen secara umum ataupun posisi nukleotida tertentu pada rantai DNA (lokus). Sedangkan pada proses substitusi, alel yang sebelumnya tidak ada muncul akibat mutasi, dan mengalami fiksasi melalui hanyutan genetik yang acak serta seleksi alam. Seketika frekuensi alel tersebut menjadi 100%, yakni ia menjadi satu-satunya varian gen yang terdapat pada populasi, ia dikatan sebagai "terfiksasi" dalam populasi dan perbedaan genetik antar takson juga dikatakan terfiksasi pada tiap-tiap spesies.
Dalam hai ini maksudnya adalah apabila seseorang terus menerus memperlihatkan pola prilaku sama, terus menerus, walaupun pengalaman menunjukan bahwa hal tersebut tdiak memberikan hasil apa-apa.
8. Resignasi (resignation)
Adalah suatu tindakan yang meniadakan perasaan, emosi, minat, sikap tidak acuh, sikap masa bodoh. Resignasi disebut juga sebagai Apati.
Dalam hal ini maksudnya adalah frustasi dalam jangka waktu lama dan kehilangan harapan sehingga menarik diri dari kenyataan.
9. Kekuatan Motif Yang Meningkat (increasing motive strength)
Adalah suatu usaha yang berupa dorongan atau motivasi untuk mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan yang menyebabkan meningkatnya semangat dalam diri untuk peraihan suatu tujuan tersebut.
Dalam hai ini maksudnya adalah peningkatan kekuatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam diri seseorang.
Okay deh teman semoga bermanfaat ya info dan penjelasan dari Awan. Sebelum dan sesudahnya Awan ucapin terima kasih atas kunjungannnya,
dan sekedar pemberitahuan aja, sebentar lagi Awan akan meRILIS blog baru yang khusus membahas dan menjabarkan tentang tugas-tugas kuliah yang semoga dapat bermanfaat, oke sekian dulu deh artikel ini Awan buat.... BYE!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar