Penelusuran SMART

Senin, 23 Mei 2011

Sudirman Cup Kembalikan Piala Kemenangan Ke Tangan Indonesia!

SUDIRMAN Cup kembali bergulir. Kejuaraan bulutangkis dunia yang digelar dua tahun sekali, kini berlangsung di Qingdao Sports Centre Conson Stadium, China, sepanjang 22-29 Mei 2011. Tentunya, doa dan harapan masyarakat Indonesia selalu mengiringi Tim Merah Putih, guna mengembalikan trofi yang sejatinya lahir di Tanah Air tercinta.

Ya, Sudirman Cup dihelat pertama kali di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 24-29 Mei 1989 silam. Dick Sudirman, mantan pebulutangkis nasional dan pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), diabadikan sebagai nama turnamen tersebut. Dick, yang saat itu berperan sebagai duta Indonesia di Federasi Bulutangkis Dunia (IBF), merupakan pencetus Sudirman Cup dalam pertemuan duta negara-negara anggota IBF, pada 1986 silam.

Setelah persetujuan IBF diluncurkan pada 1988, Indonesia akhirnya menjadi tuan rumah perdana sekaligus menyabet trofi Sudirman Cup untuk kali pertama pada 1989. Namun ironisnya, hingga turnamen ke-12 tahun ini, lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ urung berkumandang di akhir kompetisi, sebagai pertanda peraih gelar juara. Sejak mengangkat trofi, skuad Merah Putih tercatat enam kali menjadi finalis, namun sebanyak itu pula hanya keluar sebagai runner-up.

Memang, Indonesia belum lagi mendapat giliran sebagai tuan rumah. Lalu, apakah skuad Merah Putih lantas tidak berhak membawa pulang trofi Sudirman Cup dari Qingdao? Tentu tidak! Yang jelas, beban berat kini mengantarkan perjalanan Simon Santoso dkk. Bukan perkara mudah melewati hadangan pesaing-pesaing tangguh, terlebih tuan rumah China yang merupakan juara bertahan dan telah mengantongi gelar terbanyak, yakni tujuh kali.

Angin segar mengiringi langkah awal Merah Putih, dimana sukses melibas Rusia 4-1 di babak penyisihan Grup B, Minggu (22/5/2011). Di game pertama, pasangan ganda campuran Fran Kurniawan/Pia Zebadiah menyerah dua set langsung, 22-24 19-21, oleh pasangan Vitaly Durkin/ Nina Vislova. Kemenangan pertama diraih tunggal putra Simon Santoso, usai dengan mudah menaklukkan Vladimir Ivanov melalui dua set, 21-14 21-9.

Pasangan ganda putra Bona Septani/Mohammad Ahsan, yang menundukkan pasangan Vitaly Durkin/Alexandr Nikolaenko 21-15 21-10, membuat Indonesia berbalik memimpin 2-1. Adalah tunggal putri Adriyanti Firdasari yang memastikan kemenangan Merah Putih, usai menghentikan perlawanan Tatyana Bibik, 21-14 21-17. Di partai terakhir, pasangan ganda putri Gresyia Polii/Meiliana Jauhari memperlebar keunggulan setelah mengalahkan pasangan Valeria Sorokina/Nina Vislova.

Sinyal positif serta motivasi meraih kembali kemenangan mengiringi Merah Putih, kala harus berhadapan dengan Malaysia di game kedua babak penyisihan Grup B, Rabu (25/5/2011). Indonesia berpotensi besar menjadi juara grup, jika mampu menundukkan tim Negeri Jiran. Meskipun mengantongi kekalahan, Merah Putih masih berpeluang lolos ke perempatfinal, namun tergantung pada hasil pertarungan Malaysia versus Rusia.

Selain Malaysia dan tuan rumah China, masih ada Korea Selatan (Korsel) dan Denmark yang masuk dalam jajaran pesaing terberat Indonesia. Terlebih Korsel, yang tercatat sudah tiga kali meraih gelar juara dan keluar sebagai runner-up pada 2009 lalu, lantaran takluk 3-0 dari China. Sekadar mengingat kembali memori 21 tahun silam, Indonesia menjadi juara usai menundukkan Korsel 3-2 di partai final. Namun pada 1991 dan 1993, justru Korsel yang menaklukkan Indonesia dan meraih trofi secara beruntun.

Sebuah prediksi dilontarkan andalan tunggal putra Denmark, Peter Gade. Meskipun China diunggulkan untuk mempertahankan gelar, pemegang peringkat lima tunggal putra dunia justru enggan meremehkan negara lain. Menurutnya, Denmark, Korsel, Malaysia, dan Indonesia, layak berhadapan dengan Lin Dan cs di partai pamungkas.

“China adalah favorit untuk mempertahankan gelar juara. Namun, saya menempatkan Denmark, Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia, pada level yang sama. Empat negara itu bisa menembus final dan akan melawan China,” demikian prediksi Gade, dikutip dari bwfbadminton.org, Senin (23/5/2011).

Lantas, sejauh mana keakuratan prediksi Peter Gade? Tentunya, skuad Merah Putih sangat diharapkan mampu mengobati kerinduan masyarakat Indonesia, demi menanti kepulangan trofi Sudirman Cup. Setelah 21 tahun berkelana di negeri orang, akankah trofi setinggi 80 cm dan dilapisi emas 22 karat kembali ke Tanah Air?

Berikut skuad Indonesia di Sudirman Cup 2011:
1. Simon Santoso
2. Dionysius Hayom Rumbaka
3. Adriyanti Firdasari
4. Lindaweny Fanetri
5. Mohammad Ahsan
6. Bona Septano
7. Alvent Yulianto Chandra
8. Hendra Aprida Gunawan
9. Greysia Polii
10. Meliana Jauhari
11. Nitya Krishinda Maheswari
12. Anneke Feinya Agustine
13. Tontowi Ahmad
14. Fran Kurniawan Teng
15. Pia Zebadiah Bernadet
16. Debby Susanto
(far)

(okezone.com) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...