JAKARTA – Hingga kini Mabes Polri belum memastikan jika pelaku pengeboman di masjid Polresta Cirebon pada Jumat kemarin adalah M Syarif. Rekam jejak tentang Syarif pun terungkap.
Ketua RT 003/06, Pekalipan, Cirebon, Sopandi, menyatakan kepada wartawan bahwa Syarif dikenal warga sebagai pria yang stress dan kerap berbuat tindakan di luar batas.
“Dia pernah membubarkan sekumpulan pemuda yang sedang mabuk sambil memecahkan botol. Tapi mereka tidak melawan karena mereka menganggap Syarif stres,” kata Sopandi kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Selain itu, Syarif juga dikenal keras dan temperamen. Dia pernah kedapatan memukuli adik kandungnya sendiri. “Dia memang tidak akrab dengan keluarganya, apalagi dengan warga lainnya,” tandasnya.
Menurut dia, Syarif terakhir berada di kampong Pekalipan sekira satu tahun lalu. Namun, dia tidak lagi muncul setelah menikah dengan seorang perempuan asal Majalengka.
Sebagaimana diketahui, usai polisi menggelar jumpa pers dan menampilkan wajah dan ciri-ciri pelalaku bom bunuh diri, tiba-tiba seorang pria bernama Elang Rasid (61) mengaku bahwa pria tersebut adalah anggota keluarganya.
Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.
“Dilihat dari foto yang disiarkan polisi di televisi mirip M Syarif,” ujar Rasid saat dijumpai dirumahnya di Blok Anstanagari, Pekalipan, Cirebon kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat. (teb)
(M Taufik/Koran SI/ahm)
Ketua RT 003/06, Pekalipan, Cirebon, Sopandi, menyatakan kepada wartawan bahwa Syarif dikenal warga sebagai pria yang stress dan kerap berbuat tindakan di luar batas.
“Dia pernah membubarkan sekumpulan pemuda yang sedang mabuk sambil memecahkan botol. Tapi mereka tidak melawan karena mereka menganggap Syarif stres,” kata Sopandi kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Selain itu, Syarif juga dikenal keras dan temperamen. Dia pernah kedapatan memukuli adik kandungnya sendiri. “Dia memang tidak akrab dengan keluarganya, apalagi dengan warga lainnya,” tandasnya.
Menurut dia, Syarif terakhir berada di kampong Pekalipan sekira satu tahun lalu. Namun, dia tidak lagi muncul setelah menikah dengan seorang perempuan asal Majalengka.
Sebagaimana diketahui, usai polisi menggelar jumpa pers dan menampilkan wajah dan ciri-ciri pelalaku bom bunuh diri, tiba-tiba seorang pria bernama Elang Rasid (61) mengaku bahwa pria tersebut adalah anggota keluarganya.
Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.
“Dilihat dari foto yang disiarkan polisi di televisi mirip M Syarif,” ujar Rasid saat dijumpai dirumahnya di Blok Anstanagari, Pekalipan, Cirebon kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat. (teb)
(M Taufik/Koran SI/ahm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar